Thursday, October 10, 2013

Susu Tinggi Kalsium dan Suplemen Kalsium Tak Efektif Mengatasi Osteoporosis Pada Perempuan Menopause



Sumber: Kompas 11/10/2013, hlm. 14

"Konsumsi susu tinggi kalsium dan suplemen kalsium tak efektif mengatasi osteoporosis pada perempuan menopause karena kurangnya hormon estrogen yang memengaruhi aktivitas sel yang merombak tulang (osteoklas). Kalsium yang masuk tubuh tidak terserap optimal. Tiga mahasiswa Fakultas Farmasi Universitas Gadjah Mada, Ragil Setia Dianingati, Annisa Novarina Amanita Khoiril Hana, dan Lae Muntafiah, mengembangkan formula untuk mengatasi osteoporosis. Mereka menambahkan ekstrak kulit jeruk bali pada susu tinggi kalsium. "Kulit jeruk bali mengandung senyawa fitoestrogen, naringin dan hesperidin, yang masuk golongan flavonoid. Keduanya memiliki sifat estrogenik yang mampu meningkatkan densitas tulang dengan aksi menyerupai hormon estrogen," kata Ragil.

Ulasan Wied Harry:
Kali ini lebih baik saya tampilkan kutipan lengkap dari buku *The pH Miracle* Robert O. Young, Ph.D., D.Sc. dan Shelley Redford Young, LMT, penerbit Qanita. Penulisan huruf 'penekan' (saya tulis kapital) sesuai aslinya.

BAGAIMANA DENGAN KALSIUM?
"Kami sering mendapat pertanyaan seperti ini. Memang benar bahwa kalsium sangat penting bagi banyak fungsi dalam tubuh. Namun usaha membabi buta sekarang ini untuk mendapatkan mineral seperti kalsium dalam dosis besar - melalui produk susu sehari-hari maupun suplemen - didasarkan pada pemahaman yang salah tentang bagaimana tubuh menggunakannya. Banyak orang merasa khawatir - PADAHAL SAMA SEKALI TIDAK PERLU - jika produk-produk susu dihilangkan dari pola makan mereka akan menyebabkan mereka kekurangan kalsium.

Kenyataannya adalah bahwa semua yang berdaun, sayuran hijau dan rumput, secara alami mengandung kalsium yang tinggi (juga besi, magnesium, vitamin C, dan banyak vitamin , seperti halnya seledri, kembang kol, okra, bawang, kacang hijau, avokad, kacang hitam, kacang garbanzo (buncis), tahu, almon, hazelnut, dan biji wijen. [Wied Harry: Sayuran lokal sumber kalsium a.l. segala jenis sayuran daun (daun singkong, daun pepaya, daun labu, daun mengkudu, sawi hijau/caisim, bayam, kangkung, segala jenis lalapan sayuran daun, dll), sayuran polong (kacang panjang, buncis, kecipir, kapri), polong-polongan kering dan hasil olahannya (kacang tolo, kacang hijau, kacang merah, kedelai, tempe, tahu).

Singkatnya, Anda akan mendapatkan banyak kalsium dengan pola makan seperti yang dijelaskan dalam buku ini. Saat kami ditanya dari mana kami mendapatkan kalsium, kami sering menjawab dengan pertanyaan kami sendiri: Dari manakah sapi mendapatkan kalsiumnya?

Juga, penting untuk mengevaluasi berapa banyak kalsium yang benar-benar Anda perlukan untuk menjaga tulang dan tubuh Anda sehat. Untuk melakukannya, Anda harus memahami bahwa satu hal yang kalsium lakukan dalam tubuh adalah menetralkan asam yang dibuat dengan mengonsumsi protein hewani. Ketika Anda mengonsumsi makanan asam ini, tubuh mencoba untuk kembali ke keadaan basa dengan satu-satunya cara yang dapat dilakukan - dengan menarik kalsium dari tulang Anda, jika tidak tersedia dalam makanan itu sendiri untuk melakukan pekerjaan. Ginjal Anda juga "merampok" tulang Anda untuk menghilangkan kelebihan nitrogen yang ditemukan dalam protein hewani.

[Wied Harry: Dalam bahasa lebih sederhana, susu banyak mengandung kalsium dan juga protein. Di dalam tubuh kita, asupan tinggi protein akan mengakibatkan peningkatan keasaman tubuh. Untuk menetralkan kondisi ini, tubuh kita akan menguras stok kalsium dari - antara lain - tulang, agar tingkat keasaman tubuh kembali terjaga. Akibatnya, harapan agar tulang menjadi lebih padat dengan asupan susu justru berakibat sebaliknya. Selain itu, karena terdapat dalam lingkungan pembentuk asam, sementara kalsium lebih mudah diserap dalam kondisi basa, maka kandungan kalsium susu tidak terserap efektif.]

Untuk meningkatkan penyerapan kalsium nabati (dari sayur-sayuran dan bahan-bahan nabati lainnya), sebaiknya perhatikan konsumsi buah-buahan, terutama aneka jenis jeruk seperti jeruk medan, jeruk bali, jeruk pontianak atau jeruk siam (jenis jeruk peras). Selain dalam kulitnya, senyawa serupa estrogen, yakni naringin dan esperidin, juga cukup banyak terdapat dalam buahnya. Buah-buahan segar kaya vitamin C, yang membantu penyerapan mineral, termasuk kalsium.

No comments:

Post a Comment