Sunday, January 19, 2014

Dr. Wiyarni Pambudi: ASI Tak Tergantikan



Dr. Wiyarni Pambudi, @drOei

http://chirpstory.com/li/184052
 
Jangan nanya yang susah jawabnya... dokter/nakes sejujurnya gak bakal bisa sebut merk sufor yg 'paling baik', kami tahu ASI tak tergantikan :)

Bahan baku sufor dalam wujud serbuk (Rp 8000/kg) harus dilengkapi berbagai zat tambahan lain supaya layak jadi 'formula' utk bayi... harganya jadi mahal!

Meski proses pembuatannya diusahakan bersih, tapi penyajian sufor dengan sumber air & sterilitas media dot tidak selalu bisa terjamin keamanannya.

Bagaimana bisa dibandingkan, serbuk pabrikan yg komposisinya statis dengan ASI yang kandungan di dalamnya setiap saat berubah mengikuti kebutuhan bayi?

Bagaimana kita yakin ada merk hebat yang punya antibodi, hormon, enzim & sel-sel hidup, aman tersimpan dalam kotak/kaleng di rak swalayan berbulan-bulan?

Bahkan saat bayi sakit, mana boleh kita melarang seorang ibu mengobati anaknya dengan booster antibodi lewat air susunya? Segitunya... :)

@imam0m: Ngobrol dengan suster senior, dibilang jangan sok ASI Eksklusif, kasih PASI setelah lahir sampai ASI bener2 banyak, jangan korbankan anak jd kuning. Ini nakes di Jakarta lho @drOei

@drOei: Produsen gak segan memanfaatkan tiap celah.. titip 'dagangan' pd pihak yg 'berkebutuhan' masih terus jalan, ibu baru hrs berilmu :) @imam0m

@rheniekekey: Gimana dengan Dokter Anak ang bilang: anak di atas 1 taun gak cukup ASI saja, karena kandungan kalsium dlm ASI tidak mencukupi utk usianya, maka dari  itu mix formula @drOei

@drOei: Kalsium & mineral lain harus disiapkan dari MPASI.. bukan disusupkan via sufor, FYI sampai 2 thn ASI sanggup suplai 90% keb vit C! Menu kaya kalsium : brokoli, ikan teri, telur, dll sdh bisa dinikmati sejak sblm usia 1 th... gak perlu cemas tanpa sufor :) @rheniekekey
Isi TL hanya sekedar meneruskan ilmu.. apapun pilihan ibu utk bayinya gak akan digugat, tp kami tunduk pedoman indikasi medis peresepan sufor.

@vivateta: Saya tidak pakai sufor dan tidak antisufor. Tp kaget juga baca jumlah total gula dlm tiap takaran sajinya. Dari 43gr, Glukosa + Sukrosa 23g! :(

@drOei: Dalam aturan WHO ada batas kadar gula dlm sufor bayi maksimal 10% dari total kalori... faktanya sufor di pasar banyak yang melebihi 30% :(

Monday, November 18, 2013

DON'T DRINK YOUR MILK


Sumber:
Buku DON'T DRINK YOUR MILK, hal. 121
Frank A. Oski, M.D., Penerbit Noura Books

"Hasil laboratorium dan uji klinis dari 68 pasien anak yang mengalami gangguan atau alergi makanan, telah diulas.

Dari anak-anak tersebut, sejumlah 79% mengalami gejala sebelum 1 tahun. Empat puluh delapan anak (70%) menunjukkan gejala gastrointestinal (muntah, diare, kolik, nyeri perut, kegagalan pertumbuhan), 16 anak (24%) mengalami gangguan kulit (eksim, urtikaria/biduran, angioderma, dan ruam lainnya), dan 4 anak (6%) mendengkur karena sesak. Sejumlah 21 anak gagal tumbuh sebelum terdiagnosis.

Makanan tunggal (umumnya susu sapi) terdapat pada 28 kasus (41%). Sebanyak 40 anak (59%) mengalami intoleransi makanan atau alergi, umumnya terdapat pada telur, susu sapi, dan gandum (Wied Harry: terigu).

Diagnosis dilakukan berdasarkan pada pengamatan efek penghapusan makanan dan efek pemberian kembali. Pada banyak anak, penghapusan makanan berarti penghapusan pada pola makan yang membutuhkan pendampingan yang cermat oleh ahli gizi. Pemeriksaan laboratorium sering kali tidak membantu dalam pemberian saran dan konfirmasi diagnosis."

ULASAN WIED HARRY:
Saatnya kita berpikir (makin) kritis: perlukah memberikan susu sapi kepada anak-anak kita?


Jika menganggap susu sapi sebagai sumber kalsium, sesungguhnya susu bukan satu-satunya, karena banyak makanan alami lainnya berlimpah kalsium, seperti ikan teri dan sayur-sayuran hijau. Lagipula yang diperlukan oleh anak-anak kita untuk tumbuh kembang sehat adalah kalsium, bukan susu sapi. Anggapan bahwa anak wajib minum susu sapi agar tumbuh kembang sehat dengan tulang kuat, mestinya diluruskan menjadi anak wajib MENGONSUMSI MAKANAN SUMBER KALSIUM, dan makanan sumber kalsium itu bukan hanya susu sapi (pabrikan).

Monday, November 4, 2013

Perlu Nggak Sih Minum Susu Saat Hamil?

http://chirpstory.com/li/160904



@didididian: kenapa lebih baik susu UHT dari pd susu bumil? Trims

Ok mari dibahas yaaaa :)

Jawaban yang paling simpel adalah dari pertanyaan ini : susu, aslinya cair atau bubuk?

Wujud asli susu adalah cair. Jadi kebayang nggak betapa banyak proses yang dilewati kalau sampai jadi bubuk?

Oke kita kasih hashtag #susuBumil ya.

Tapi sebelum bahas #susuBumil, perlu diketahui dulu bahwa susu itu sifatnya nggak wajib. Jadi suka2 aja mau minum apa enggak.

Apalagi kalau tiap minum susu malah jadi mual, artinya tubuh kita ngasih tau kalo "Jangan dipaksakan".

Bumil minum susu itu nyari Sumber kalsium.. Jadi ga wajib harus dari susu. Bisa cari sumber kalsium di tempat lain.

Nah sekarang bahas yuk kenapa mimin lebih sarankan UHT daripada #susuBumil yg diformulasikan khusus.

Susu UHT adalah Ultra High Temperature dimana cara pembuatannya adalah dipanaskan dengan suhu 135dercel selama 1-2 detik saja.

Cara pemanasan tinggi yg sangat cepat ini hanya utk mematikan bakteri yg merugikan. Tapi gizi tetap terjaga, susu tetap cair.

Lalu susu UHT disimpan dalam kemasan vakum, tanpa pengawet walaupun ada yg ditambah gula/perasa dsb.

Jadi kalopun bumil pingin minum susu UHT, sebaiknya pilih yg plain tanpa tambahan rasa maupun gula.

Lalu apa yg terjadi dengan susu bubuk yg diformulasikan khusus?

Tujuan ada susu bubuk adalah terutama buat pengguna yg gak punya kulkas jadi kepaksa nyimpen susu yg kering.

Tapi proses pembuatan susu bubuk ini sangat panjang. Dari cair sampe kering gitu kebayang gak betapa banyak gizi yang hilang?

Oleh sebab itu, akhirnya susu bubuk ditambah berbagai macam nutrisi buatan dan rasa, utk mengimbangi semua yg hilang.

Tapi nutrisi tambahan ini adalah buatan, bukan alami, yg belum tentu bisa diserap utuh oleh tubuh.

Dan yang penting, yg udah ngicipin, betapa manisnya susu bubuk khan??? Bayangin betapa banyak kandungan gulanyaaaa.

Itu sebabnya mimin lebih rekomen susu UHT daripada bubuk. Krn minimal UHT (plain) ga pake tambahan gula.

Dan kebanyakan manis2 selama hamil sangat beresiko bikin baby besar. Jadi hati2 kalo milih #susuBumil yaaa.

Susu adalah minuman rekreasi kok. Kalo suka silahkan, ga suka ya ga usah maksa. Khan udah ga ada 4 sehat 5 sempurna :)

Demikian sekilas info mengenai #susuBumil yaaa. Semoga bermanfaat.

Buat yg nanya, pembahasan mengenai #susuBumil tadi sama teorinya utk susu ibu menyusui maupun susu anak (di atas 1 thn).

Buat yg ketinggalan berita.. 4 sehat 5 sempurna udah pensiun. Sekarang PUGS (Pedoman Umum Gizi Seimbang). Susu udah ga adaaaa.

Eh maksudnya susu udah bukan "penyempurna" seperti di 4 sehat 5 sempurna. Ada sih di PUGS tapi udah di ujung :)

Nih ya moga2 keliatan : Pedoman Umum Gizi Seimbang. Yuk bumil :) http://t.co/CbqAdGDulS

Piramida Pedoman Umum Gizi Seimbang : http://t.co/OOhxfupP5h

 Nyambung sedikit ya.. Perbedaan antara susu UHT dan susu pasteurisasi. Tetep dua2nya masih lebih mending daripada susu bubuk.

Baik susu UHT maupun pasteurisasi, tidak ada yang ber-pengawet. Tapi berbeda di sistem pemanasan untuk mematikan bakteri.

Kalau cara pemanasan susu UHT sudah dibahas tadi ya.. Silahkan scroll aja #susuBumil

Susu UHT yg sudah steril dikemas vakum (biasanya tetrapack dengan lapisan aluminum di dalamnya). Jadi bisa tahan 6-12bln.

Susu pasteurisasi berbeda. Kemasannya yg tutup ya kayak segitiga dan harus di kulkas dan masih bagus juga kok.

Bedanya hanya saat proses pemanasan, dimana pasteurisasi dgn suhu 72dercel selama 15 detik.

Suhu yg lebih rendah ini hanya mematikan bakteri yg bisa menimbulkan penyakit, tapi yg bikin cepet basi masih ada.

Jadi bebas aja bumil mau pilih susu UHT maupun pasteurisasi .. Cuma beda di masa ketahanan aja tapi keduanya tanpa pengawet.

Sebagai alternatif yg lebih bagus, berikut ada makanan lain yg kandungan kalsium-nya juga tinggi. Bahkan lebih dari susu.

Makanan berkalsium tinggi: Brokoli, keju, kacang almond, jeruk, teri, ceker ayam, minyak atau kacang wijen, tofu, kedelai, salmon.

Demikian pula dengan #susuBumil yang meng-klaim mengandung asam folat utk kebutuhan bumil. Inget yaaa itu semua buatannnn.

Jadi tubuh akan jauh lebih mampu menyerap yang sumber2nya alami. Nah berikut sumber asam folat alami yg bagus buat bumil.

Sumber asam folat : jeruk, pepaya, alpukat, stroberi, jagung, bayam, brokoli, Kembang kol, asparagus, sledri, labu, wortel, kacang2an.

Ok segini dulu yaaa. Mau nidurin anak2 dulu :). Slamat malammmmmmm ^_^


Tuesday, October 22, 2013

Perlukah Minum Susu [Sapi]? Diambil dari 3 sumber berbeda.

Sumber 1:
Buku *The Miracle of Enzyme* Hiromi Shinya, M.D., hal. 97-99

"Saya pertama kali mengetahui betapa buruk efek susu bagi tubuh lebih dari 35 tahun lalu, ketika anak-anak saya sendiri menderita dermatitis atopik (radang kulit parah) pada usia enam atau tujuh bulan.

Sang ibu sudah menuruti segala instruksi yang diberikan oleh dokter anak, tetapi betapapun banyaknya perawatan yang mereka terima, radang kulit anak-anak sama sekali tidak membaik. Lalu, pada usia sekitar tiga atau empat tahun, putra saya mulai mengalami diare parah. Dan pada akhirnya, dia bahkan mulai mengeluarkan darah bersama kotorannya. Setelah memeriksanya dengan endoskop, saya menemukan bahwa si balita menunjukkan tanda-tanda awal kolitis ulserativa (radang parah dengan tukak di dalam usus besar).

Oleh karena tahu bahwa kolitis ulserativa berhubungan erat dengan makanan seseorang, saya pun memfokuskan pada jenis makanan yang biasa dimakan anak-anak. Ternyata, tepat pada saat anak-anak menderita dermatitis atopik, istri saya telah berhenti menyusui dan mulai memberi mereka susu sapi di bawah arahan dokter anak. Kami pun menyingkirkan semua susu dan produk susu dari makanan anak-anak sejak saat itu. Tentu saja, kotoran berdarah dan diare, bahkan dermatitis atopik, semua menghilang.

Setelah mengalami hal ini, saat menanyakan kepada pasien-pasien saya tentang sejarah kebiasaan makan mereka, saya mulai mengumpulkan daftar lengkap berapa banyak susu dan produk susu yang mereka konsumsi. Menurut data klinis saya, terdapat kemungkinan besar terbentuknya kecenderungan timbulnya alergi dari mengonsumsi susu dan produk-produk susu. Hal ini sesuai dengan penelitian mengenai alergi baru-baru ini yang melaporkan bahwa JIKA WANITA HAMIL MINUM SUSU, ANAK-ANAK MEREKA CENDERUNG LEBIH MUDAH TERJANGKIT DERMATITIS ATOPIK [RADANG KULIT PARAH].

Selama 30 tahun terakhir di Jepang, jumlah pasien penderita dermatitis atopik dan alergi serbuk meningkat secara drastis. Jumlahnya pada saat ini diperkirakan hampir sebanyak 1 dari setiap 5 orang. Begitu banyak teori yang berusaha menjelaskan mengapa terjadi peningkatan yang begitu cepat dalam jumlah orang yang menderita alergi. Namun saya percaya bahwa penyebab paling utama adalah diperkenalkannya susu dalam menu makan siang di sekolah pada awal era 1960-an.

Susu, yang mengandung banyak lemak teroksidasi, mengacaukan lingkungan dalam usus, meningkatkan jumlah bakteri jahat dan menghancurkan keseimbangan flora bakteri dalam usus kita. Sebagai akibatnya, racun-racun seperti radikal bebas, hidrogen sulfida, dan amonia diproduksi dalam usus. Penelitian mengenai proses apa saja yang dialami racun-racun ini dan penyakit-penyakit jenis apa saja yang dapat timbul masih berlangsung. Namun, beberapa hasil penelitian melaporkan bahwa susu tidak hanya menyebabkan berbagai alergi, tetapi juga dihubungkan dengan diabetes pada anak-anak [www.sciencenews.org/pages/sn_arc99/6_26_99/fob2.htm]. ..."

Sumber 2:
Buku *Sehat Sejati Yang Kodrati* Dr. Tan Shot Yen, M.Hum, hal. 464

"Sebagai catatan, bioavailability (kemampuan tubuh untuk menyerap dan menggunakan asupan nutrisi) sayur ternyata jauh lebih baik: sawi dan brokoli 68,8%, sementara susu hewan hanya bisa diserap 32,1%. Hanya sayur yang kalsiumnya terikat oleh senyawa oksalat (seperti bayam) maka kalsiumnya sulit sekali diserap oleh tubuh."

Sumber 3:
http://www.healingtalks.com/nutrition-and-diets/raw-living-diet/harvard-study-links-pasteurized-milk-to-cancer/

Kesimpulan salah satu hasil penelitian Harvard University, AS, menyebutkan: Kebiasaan minum susu sapi (pasteurisasi - di sana produk susu jenis ini adalah yang paling umum dikonsumsi) berhubungan langsung dengan aneka jenis kanker berkait hormon. Budidaya sapi perah dengan pakan rekayasa, membuat hasil susunya tinggi estron sulfat, yang memicu kanker testikular (biji pelir), kanker prostat, kanker payudara.

Dalam hasil riset Dr. Ganmaa Davaasambuu, Ph.D dan koleganya disebutkan bahwa susu yang dihasilkan peternakan-modern sapi perah yang diperah selama 300 hari sepanjang tahun, memiliki kandungan estron sulfat 33 kali lebih tinggi daripada susu yang dihasilkan dari sapi yang hidup alami di Mongolia (susu hanya diperah 6 bulan pertama sejak sapi melahirkan anaknya). Mengapa hormon sintetis estron sulfat ini bisa begitu tingginya? Karena sapi perah diberi rangsangan hormon agar dapat menghasilkan susu sepanjang tahun!

ULASAN WIED HARRY:
Sejak bayi lahir hingga usia 2 tahun, ibu wajib memberikan susunya (ASI). Jika karena suatu alasan ibu tidak dapat memberikan ASI, wajib diupayakan ASI donor. Silakan kontak AIMI Asosiasi Ibu Menyusui Indonesia. Setelah anak usia 2 tahun, susu ibu tidak perlu diberikan lagi, karena tubuh anak sudah mendapatkan asupan nutrisi dari berbagai jenis makanan.

Bagi anak-anak dan orang dewasa, susu bisa dinikmati sebagai "minuman senang-senang" sesekali. Nutrisi dalam susu sapi bisa diperoleh dari beragam jenis makanan lokal.

Thursday, October 10, 2013

Susu Tinggi Kalsium dan Suplemen Kalsium Tak Efektif Mengatasi Osteoporosis Pada Perempuan Menopause



Sumber: Kompas 11/10/2013, hlm. 14

"Konsumsi susu tinggi kalsium dan suplemen kalsium tak efektif mengatasi osteoporosis pada perempuan menopause karena kurangnya hormon estrogen yang memengaruhi aktivitas sel yang merombak tulang (osteoklas). Kalsium yang masuk tubuh tidak terserap optimal. Tiga mahasiswa Fakultas Farmasi Universitas Gadjah Mada, Ragil Setia Dianingati, Annisa Novarina Amanita Khoiril Hana, dan Lae Muntafiah, mengembangkan formula untuk mengatasi osteoporosis. Mereka menambahkan ekstrak kulit jeruk bali pada susu tinggi kalsium. "Kulit jeruk bali mengandung senyawa fitoestrogen, naringin dan hesperidin, yang masuk golongan flavonoid. Keduanya memiliki sifat estrogenik yang mampu meningkatkan densitas tulang dengan aksi menyerupai hormon estrogen," kata Ragil.

Ulasan Wied Harry:
Kali ini lebih baik saya tampilkan kutipan lengkap dari buku *The pH Miracle* Robert O. Young, Ph.D., D.Sc. dan Shelley Redford Young, LMT, penerbit Qanita. Penulisan huruf 'penekan' (saya tulis kapital) sesuai aslinya.

BAGAIMANA DENGAN KALSIUM?
"Kami sering mendapat pertanyaan seperti ini. Memang benar bahwa kalsium sangat penting bagi banyak fungsi dalam tubuh. Namun usaha membabi buta sekarang ini untuk mendapatkan mineral seperti kalsium dalam dosis besar - melalui produk susu sehari-hari maupun suplemen - didasarkan pada pemahaman yang salah tentang bagaimana tubuh menggunakannya. Banyak orang merasa khawatir - PADAHAL SAMA SEKALI TIDAK PERLU - jika produk-produk susu dihilangkan dari pola makan mereka akan menyebabkan mereka kekurangan kalsium.

Kenyataannya adalah bahwa semua yang berdaun, sayuran hijau dan rumput, secara alami mengandung kalsium yang tinggi (juga besi, magnesium, vitamin C, dan banyak vitamin , seperti halnya seledri, kembang kol, okra, bawang, kacang hijau, avokad, kacang hitam, kacang garbanzo (buncis), tahu, almon, hazelnut, dan biji wijen. [Wied Harry: Sayuran lokal sumber kalsium a.l. segala jenis sayuran daun (daun singkong, daun pepaya, daun labu, daun mengkudu, sawi hijau/caisim, bayam, kangkung, segala jenis lalapan sayuran daun, dll), sayuran polong (kacang panjang, buncis, kecipir, kapri), polong-polongan kering dan hasil olahannya (kacang tolo, kacang hijau, kacang merah, kedelai, tempe, tahu).

Singkatnya, Anda akan mendapatkan banyak kalsium dengan pola makan seperti yang dijelaskan dalam buku ini. Saat kami ditanya dari mana kami mendapatkan kalsium, kami sering menjawab dengan pertanyaan kami sendiri: Dari manakah sapi mendapatkan kalsiumnya?

Juga, penting untuk mengevaluasi berapa banyak kalsium yang benar-benar Anda perlukan untuk menjaga tulang dan tubuh Anda sehat. Untuk melakukannya, Anda harus memahami bahwa satu hal yang kalsium lakukan dalam tubuh adalah menetralkan asam yang dibuat dengan mengonsumsi protein hewani. Ketika Anda mengonsumsi makanan asam ini, tubuh mencoba untuk kembali ke keadaan basa dengan satu-satunya cara yang dapat dilakukan - dengan menarik kalsium dari tulang Anda, jika tidak tersedia dalam makanan itu sendiri untuk melakukan pekerjaan. Ginjal Anda juga "merampok" tulang Anda untuk menghilangkan kelebihan nitrogen yang ditemukan dalam protein hewani.

[Wied Harry: Dalam bahasa lebih sederhana, susu banyak mengandung kalsium dan juga protein. Di dalam tubuh kita, asupan tinggi protein akan mengakibatkan peningkatan keasaman tubuh. Untuk menetralkan kondisi ini, tubuh kita akan menguras stok kalsium dari - antara lain - tulang, agar tingkat keasaman tubuh kembali terjaga. Akibatnya, harapan agar tulang menjadi lebih padat dengan asupan susu justru berakibat sebaliknya. Selain itu, karena terdapat dalam lingkungan pembentuk asam, sementara kalsium lebih mudah diserap dalam kondisi basa, maka kandungan kalsium susu tidak terserap efektif.]

Untuk meningkatkan penyerapan kalsium nabati (dari sayur-sayuran dan bahan-bahan nabati lainnya), sebaiknya perhatikan konsumsi buah-buahan, terutama aneka jenis jeruk seperti jeruk medan, jeruk bali, jeruk pontianak atau jeruk siam (jenis jeruk peras). Selain dalam kulitnya, senyawa serupa estrogen, yakni naringin dan esperidin, juga cukup banyak terdapat dalam buahnya. Buah-buahan segar kaya vitamin C, yang membantu penyerapan mineral, termasuk kalsium.