Friday, March 8, 2013

Fakta Susu Hewan II


Kasian. Mungkin Indonesia adalah segelintir negara di muka bumi ini yang penduduknya (mau aja) merasa harus/dipaksa minum susu berdasar strata usia.
Waktu bayi, di-iming2i susu formula kandungan gizinya lebih ideal dari ASI. Kenyataannya malah banyak bayi jadi malnutrisi atau obesitas. 
Malnutrisi? Jelas! Pertama kandungan gizi susu biarpun melimpah, tapi didisain oleh Tuhan utk struktur badan bayi sapi, bukan bayi manusia. 
Normal kalau susu sapi yang kandungan gizinya melimpah itu di tubuh manusia akhirnya terbuang percuma bahkan merusak sistem di jangka panjang. 
Bentuk cairnya jg banyak menipu para orang tua. Karena kandungannya melebihi makanan padat, akhirnya si anak kemudian malas makan apapun lagi. 
Itu sebabnya kalau ada orang tua mengeluh anaknya susah makan, jalan keluarnya biasanya cukup dengann mengeliminir asupan susu yang biasanya rutin.
Kurang gizi, tidak cuma berarti kurus kering. Anak obesitas karena susu pun kalau dicek kandungan gizinya, acapkali ada di bawah rata-rata. 
Badan gemuk, tapi penyakitan, geraknya lambat, pemalas dan energi kehidupannya lemah. Biasanya produk generalnya akan terbentuk seperti itu. 
Gedean sedikit, doktrin susu pertumbuhan segera hujani informasi minuman sehat bagi manusia. Tanpa kalsium, tulangnya tidak akan tumbuh.
Padahal kalsium tanpa magnesium (nyaris tdk pernah diiklankan oleh produsen susu) sudah pasti ditolak tubuh untuk membentuk tulang manusia.
Akhirnya anak tumbuh dengan (sebenarnya) signal penolakan tubuh terhadap susu. Diare berkepanjangan, sakit lambung, mudah pilek, problem kulit dsb.
Gejala kasus paling klasik adalah batuk berkepanjangan yang tidak kunjung pernah sembuh, akhirnya berubah menjadi bronkhitis parah atau asma.
Atau amandel yang bolak-balik meradang karena harus mempertahankan diri dari 'serangan' pihak luar akibat susu menggerogoti sistem pertahanan tubuh.
Jalan keluarnya? Amandel, si anak harus dioperasi! Pertahanan terdepan yang bekerja keras utk melindungi tubuh, malah dibuang, spt pesakitan.
Akhirnya manusia menjalani seumur hidupnya dengan pertahanan tubuh yang telah 'pincang' karena dicabut salah satu elemen substansial terdepannya.
Klaim terbodoh adalah saat katakan "Amandel telah kehilangan fungsinya saat ia bolak-balik meradang, dan manusia dewasa tidak butuh amandel". Itu salah satu bentuk hinaan terbesar bagi Tuhan.
Mungkinkah sang Maha Pencipta menciptakan sistem kadaluarsa disainnya yang maha kompleks tsb?
Tanpa amandel meradang, tubuh sptnya sehat. Tapi saat musuh menyerang, gerbang terdepannya telah hilang, langsung masuk ke 'pekarangan' tubuh.
Pdhal sebelum dioperasi amandelnya, hentikan konsumsi susu selama 1-2 bulan, dlm mayoritas kasus, peradangan amandelnya langsung berhenti!
Demikian pula batuk berkepanjangan, produksi lendir berlebihan, hingga gangguan asma yang sebelumnya seperti mustahil untuk menghilang!
Begitu menginjak usia tua? Doktrin lanjutan susu tetap menyerang! Minumlah susu tinggi kalsium! Supaya tulang tidak keropos. Selamat!
Logika penangkal tetap sama, tanpa magnesium, kalsium melimpah tidak akan ada gunanya utk pemeliharaan tulang. Hanya akan menumpuk di darah dan membuat darah acid (bersifat asam) yang menjadi pangkal dari beragam masalah penurunan fungsi organ tubuh, termasuk Osteoporosis.
Jadi kalau Anda atau kerabat yang berusia lanjut berusaha melawan osteoporosis dengan mengandalkan susu kalsium tinggi, selamat! *sarcastic way*.
Konyolnya lagi limpahan kalsium dalam darah justru dijadikan indikator bahwa tubuh menyerap kalsium tinggi yang dibawa oleh susu tersebut. Pdhal itu justru yang menjadi indikasi bhw kalsium tersebut tidak terserap oleh tulang dan membanjiri darah dalam konteks negatif.
Kelar? Belum.. Stlh bayi usia ASI dilarang menjadi target konsumen susu formula, perubahan target terjadi.. Ibu hamil! Sesuatu yang tidak pernah ada.
Baru beberapa tahun terakhir ini ibu mengandung 'dihajar' dengan informasi menyesatkan betapa mereka memerlukan susu khusus untuk ibu hamil.
Padahal dilihat dari beragam sisi, ibu hamil tetap manusia dewasa yang pada prinsipnya tidak memerlukan susu dalam bentuk apapun, sedikitpun.
Itu sebab kini susu sapi disisipi dengan beragam unsur2 aneh atau fortifikasi, utk menutup fakta bhw secara substansi ia tdk cocok dengan manusia.
Secara mendasar manusia dewasa tdk memerlukan susu. Susu terbaik bagi manusia adalah yang dibawa sesama manusia, ibunya sendiri! Itupun tdk selamanya.
Manusia kehilangan produksi enzim laktase di usia 2-3 thn, pertanda dari Tuhan, ia tidak memerlukan lagi susu utk dirinya dlm bentuk apapun.
Pola makan sehat yang mengacu kepada alam dan minim proses adalah suplier unsur dasar makanan kebutuhan manusia yang paling baik dan sempurna.
Kalsium terbaik bagi manusia? Ada di sayuran dan buah-buahan! Murah dan mudah sekali untuk didapat di negara tropis seperti Indonesia ini.
Protein terbaik bagi manusia? Biji-bijian, daging unggas-ikan (dlm jumlah tertentu) menyumbang protein bisa yang diterima tubuh tanpa masalah.
Anda punya masalah kesehatan serius yang tlh menahun jd problem kesehatan tanpa ada jalan keluar? Cek, apakah Anda peminum susu yang rutin dulu.
Setip dari menu harian Anda, lihat selama 1-2 bulan. Besar kemungkinan problem itu segera hilang. Apalagi bila pola makan sehat jg dilakukan.

No comments:

Post a Comment