Friday, March 8, 2013

"Manusia tdk boleh minum susu sapi knapa daging sapi masih terus dimakan?"


Buat follower lama, ingat cerita saya tentang analogi menggelikan dari seorang yang secara titel akademis sangat tinggi?

Betapa ia berusaha koreksi logika "manusia tidak seharusnya ngotot minum sapi karena anak sapi dewasa pun berhenti minum susu"?

"Bila susu sapi gak dikonsumsi karena sapi tidak minum berarti kita juga harus berhenti konsumsi telur ayam, karena ayam gak makan telur" 

*hening sejenak* Coba tolong liat kalimat itu ulang, dan kira-kira logis tidak keluar dari mulut seorang yang bergelar doktoral?

Kayaknya anak kecil tahu, beda antara susu dan telur. Susu untuk makanan generasi penerus, telur untuk 'menjadi' generasi penerus! 

Gelar akademik tinggi menjadi tidak berguna saat apa yang dikeluarkan dari dalam kepala tidak dipikir masak dan mengacu pada fakta.

Okay, bagaimana dengan yang ini "Kalau manusia tidak boleh minum susu sapi, kenapa daging sapi masih terus dimakan?" 

Good Lord! *tepok jidat* Bagi saya kalimat analogi itu sama amburadulnya. Walau tidak sebodoh analogi asal yang pertama.

How hard for you to understand? Susu dan daging, walau sama-sama berasal dari sumber yang sama. Jelas punya struktur yg berbeda.

Apa jadinya analogi kurang pandai itu kalau saya balik? "ASI berguna untuk bayi. Jadi daging ibu pun menyehatkan bagi sang bayi?"

Gelar akademis tinggi, profesi yang melekat, sering menyilaukan dan membuat lupa diri. Banyak yg alpa merevitalisasi ilmunya.

Gelar tinggi dan profesi terhormat tidak lindungi komentar kurang pandai yang dilemparkan untuk suatu hal yang tidak sesuai dengan fakta 

Susu hewan itu buruk untuk manusia. Sepandai apapun orangnya atau ilmu yg dikilahkan pasti akan berbeda dengan kenyataan alamiah.

So be wise. Learn always! Jangan pernah menyerahkan kesehatan Anda mentah-mentah kepada pihak lain. Tanggung jawab ada di kita.

by Erikar Lebang @erikarlebang


No comments:

Post a Comment