Friday, March 8, 2013

Pemasaran Sufor Sudah Diluar Kendali



Sufor adalah bukan produk yg steril, sehingga wajar kalo ada kuman didalamnya. Produk mengandung kuman juga terjadi di negara lain.
sufor normalnya diperlakukan spt obat, dengan resep dokter, ada indikasinya, ada dosisnya serta hanya dijual di apotik
sufor awalnya dibuat hanya untuk keadaan gawat, spt: ibu meninggal, bayi dibuang, ibu sakit berat. Bukan utk sesuatu yg rutin diberikan
Motto 4 sehat 5 sempurna sudah ditinggalkan sejak 1994, diganti gizi seimbang. Tidak ada ketentuan pemberian sufor pd anak. HanyaASI
Sufor tidak pernah bisa sebaik ASI, penelitian sudah membuktikan hal tsb. Kurangnya informasi membuat masyarakat tidak tahu kenyataan ini
Sufor untuk anak 2th atau dibawahnya tidak boleh diiklankan pd masyarakat. Ketentuan WHO.
50% omzet sufor beredar di china & asia tenggara. Semua perusahaan sufor berusaha meningkatkan omzet di area tsb.
Sufor dibuat perusahaan yg berusaha meningkatkan omzet, jadi tidak mungkin mendukung pemberian ASI.
Perusahaan sufor pindahkan pabriknya di negara yg pemerintah & masyarakatnya kurang mendukung pemberian ASI.
Kurikulum dokter di Indonesia tidak mengajarkan pemberian ASI, tidak ada mata kuliah ASI selama kuliah kedokteran. Perlu dirubah segera
Pada kondisi bencana alam bantuan sufor hanya boleh diberikan oleh petugas kesehatan dengan indikasi yg benar, lainnya tetap pake ASI
Pemberian sufor pd masyarakat saat bencana akan berbahaya, krn langkanya air bersih maka sufor akan dibuat dg air kotor. Akibatnya diare.
Sufor tidak boleh ditawarkan langsung pd masyarakat, jd kalo ada yg telpon menawarkan produknya itu melanggar kode etik WHO.
Sufor tidak boleh memberi sampel gratis, baik lewat kerjasama dengan rumah sakit, petugas kesehatan atau secara langsung.
Sufor perlu tetap ada, namun pemberian harus dengan indikasi medis. Pemasaran yg etis, sesuai ketentuan WHO. Bukan dipasarkan tanpa control.
Bahan pembuat sufor sekitar 80% impor, jadi pake ASI itu bisa menambah devisa negara kita.Dananya bisa u/ bikin sekolah & nambah gaji guru
Penelitian membandingkan ASI dengan sufor terus berlangsung, dan hasilnya selalu ASI lebih baik. Entah kenapa masih banyak yg gak percaya.
Iklan di media elektronik & cetak adalah salah satu cara iklan sufor ditampilkan, Sebaiknya media juga memberi info ttg ASI agar seimbang
Kalo media mau buat CSR berupa iklan/informasi ttg ASI secara rutin itu akan sangat membantu masyarakat mendapat keseimbangan informasi
Kepedulian semua pihak untuk membagi info ttg ASI sangat diperlukan. Juga ikut menjaga agar perusahaan sufor mentaati kode etik WHO
Masyarakat, media, organisasi profesi, tenaga kesehatan & pemerintah perlu saling mendukung mewujudkan pemberian info yg benar ttg pentingnya ASI
Aturan ttg kemasan sufor sudah diatur pada Codex Alimentarius, badan yg mengatur ttg semua jenis bahan pangan termasuk susu formula
Kemasan sufor tidak boleh mengurangi kepercayaan ibu terhadap kebaikan ASI, jg harus ada pernyataan bahwa ASI makanan terbaik untuk bayi
Tulisan 'ASI adalah makanan terbaik untuk bayi' pd kemasan sufor harus jelas & mudah dibacaLabel tdk boleh ada gambar bayi & ibu
Kemasan sufor harus ada keterangan: produk hanya boleh digunakan atas saran nakes yg independen. Maksudnya bukan yg sudah dpt komisi/hadiah
Sufor tidak boleh mengandung fluorida, kalau ada kandungan tdk boleh lebih dari 100 microgram/ 100kcal, hanya pd sufor yg siap minum (tidak dijual di Indonesia).
Badan POM juga punya bbrp ketentuan ttg sufor yg bersifat melindungi konsumen. Berarti pemerintah juga sudah berupaya melindungi rakyat
Informasi ttg kandungan ARA & DHA pd sufor hanya boleh dicantumkan dlm informasi nilai gizi. Jd gak boleh diiklankan bahwa baik u/ otak
Lutein & sphingomyelin tidak boleh ditambahkan pd produk formula bayi & formula lanjutan. Jd perlu lihat komposisi pada sufor
Gangliosida tidak boleh dimasukkan pada produk pangan. Termasuk pada sufor tentunya. Bisa dilihat di website BPOM. Di ketentuan Badan POM tidak boleh dimasukkan krn belum jelas penelitiannya.
Pasal 6: dilarang mencantumkan klaim gizi & kesehatan ttg ARA, DHA, Lutein, Sphingomyelin & Gangliosida. Jd kalo ada yg mencantumkan ... (karena pada prinsipnya kesemuanya itu protein, ceritanya mau niru protein pd ASI cuma karena tdk compatible jd hasilnya tdk spt yg diharapkan)
Kenapa? krn penelitian belum jelas bahwa itu baik/ada kegunaannya di tubuh. Kecuali kalo mau dipakai percobaan J
Pada suatu masa, disuatu negara antah berantah bahan2 lutein, sphimgomyelin & gangliosida pernah dimasukkan pd sufor. Kasihan anak2 di sana :(
Padahal di negara pembuat sufor itu bahan2 tsb dilarang. Jd milih negara yg mau generasinya dipake percobaan. Semoga negara kita tdk begitu
Kalo negara maju lbh tertata, orang dpt info yg seimbang sebelum putuskan pake ASI/sufor. Sufor hanya ada <12bln & >12bln. Gak ada susu untuk sekolah/pra-sekolah.
Semoga tweet ttg sufor ini bisa menggugah semua orang untuk mendukung pemberian ASI. Mari kita mulai dari diri kita sendiri
Mari mulai memberi info ttg ASI di keluarga, tetangga, teman kantor, atasan, bumil. Info yg sederhana mungkin punya manfaat yang besar
________________________________________________________
Seandainya semua ortu dpt informasi yg benar bahwa ASI yg terbaik, pasti mereka berusaha memberikan ASI pd anaknya
Sayang msh banyak yg dpt info salah sehingga menganggap ASIkurang baik, sehingga ortu berlomba2 memberi yg dianggap terbaik yaitu: sufor.
Mitos terbesar adalah sufor lbh lengkap drpd ASI, faktanya: masih ada ratusan bahan dlm ASI yg tidak bisa ditiru oleh sufor.
Nakes harus memberi info yg benar bahwa ASI yg terbaik, bila berbohong demi uang, seminar atau umroh lbh baik bertobat, drpd trlambat
Bila suatu ilmu yg menjelaskan bahwa buatan manusia lebih baik daripada buatan Tuhan, sebaiknya mulai mempertanyakan kebenaran ilmu tersebut
Semoga di tahun 2012 akan memberikan perubahan besar dalam penyebaran info ASI pd masyarakat Indonesia. Kasihan kalo dibohongi terus2an.

No comments:

Post a Comment